Selasa, 29 Mei 2012

Pujian Penyembahan Surgawi Dalam Kitab Wahyu

I. MODEL PUJIAN DAN PENYEMBAHAN
Wahyu (“apokalupsis” = penyingkapan selubung penutup) adalah buku terakhir dalam Kitab Suci (Alkitab) yang mengungkapkan banyak hal yang segera jadi pada akhir zaman.
Dalam Kitab Wahyu kita dapat memperoleh informasi tentang model sempurna dari pujian dan penyembahan yang Alkitabiah, yang surgawi, yang dikehendaki oleh Tuhan bagi gereja-Nya.
Buku Wahyu merupakan pengungkapan dari rencana Allah yang akhbar, megah dan mulia di akhir zaman, yang harus diketahui oleh hamba-hamba Tuhan, dan menjadi berkat bagi semua yang mendengar, membaca dan menurutinya (Wahyu 1:1-3).
II. 7 PERISTIWA PUJIAN & PENYEMBAHAN DALAM WAHYU
Terdapat 7 peristiwa signifikan dalam Kitab Wahyu di mana pujian dan penyembahan memegang peranan dominan; yaitu sebagai berikut:
1. Pujian & Penyembahan 4 mahluk dan 24 tua-tua di sekeliling tahta Allah. Pujian & Penyembahan untuk Anak Domba yang membuka 7 Meterai. Melibatkan 4 mahluk, 24 tua-tua dengan kecapi serta 10.000 X 10.000 dan 10.000.000 X 10.000.000 malaikat. (Wahyu 4 – 5).
2. Pujian & Penyembahan kumpulan besar manusia yang lulus dari kesusahan besar, yaitu mereka yang mati sahid dalam masa tribulasi 3½ tahun. Tak terhitung banyaknya bersama 4 mahluk dan 24 tua-tua. (Wahyu 7:9-15, 15:2-4).
3. Pujian & Penyembahan ketika Sangkakala ke-7 ditiup oleh penghuni sorga dan 24 tua-tua. (Wahyu 11:15-17).
4. Pujian & Penyembahan 144.000 orang merupakan inti dari mempelai Kristus. Suaranya seperti permainan kecapi. (Wahyu 14:1-4).
5. Pujian kemenangan di Sorga, ketika Iblis dilempar ke bumi. (Wahyu 12:10-12).
6. Pujian dan Penyembahan sesudah Babel Pelacur Besar binasa. (Wahyu 19:1-5).
7. Pujian sukacita dan sorak-sorai ketika Resepsi perkawinan Anak Domba. (Wahyu 19:6-9).
III. ANAK DOMBA DI TAHTA ALLAH, SENTRAL PUJIAN & PENYEMBAHAN
Wahyu menguraikan bahwa Tahta Allah adalah pusat sorga.
Perhatikan kata-kata “sekeliling takhta” (Wahyu 4:3). Lalu perhatikan Wahyu 5:6; “…di tengah – tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih…….”. (terjemahan NIV : “standing in the center of the throne, encircled by the form living creatures and the elders…..”.
Di mana ada pujian dan penyembahan di situ tegak tahta Allah. (Mazmur 22:4, bersemayam – “enthroned”). Anak Domba Yesus Kristus adalah pusat atau sentral pujian dan penyembahan. Tuhan Yesus adalah pusat ibadah surgawi.
IV. PERANAN KEPEMIMPINAN JEMAAT
24 tua-tua sekeliling tahta Allah adalah pemimpin umat Tuhan di dunia. Mereka memegang kecapi dan kemenyan. Para pemimpin gereja harus pertama-tama seorang pemuji, penyembah dan pendoa. Seorang gembala sidang atau seorang penginjil atau seorang pengajar harus berperan dalam pujian & penyembahan serta doa. Kemudian berkhotbah, mengajar, mengarahkan, dll. Apalagi seorang rasul dan nabi, dasar kepemimpinan gereja, (Efesus 2:20), ia harus menjadi contoh untuk membawa jemaat dalam pujian dan penyembahan. Para pemimpin gereja harus memiliki kepemimpinan apostolik dan profetik.
V. JADILAH KEHENDAKMU DI BUMI SEPERTI DI SORGA
Matius 6:10 – “datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”.
Inilah doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-muridnya. Jadi, Yesus yang mahakuasa, yang mahatahu, yang mahahadir, yang menjadi Raja di atas takhta, yang menjadi pusat ibadah di sorga, harus juga yang mahakuasa, mahatahu, mahahadir dan yang memerintah di gereja serta menjadi pusat penyembahan di bumi ini.
Gereja berada di bumi harus mengimplementasikan kehendak Tuhan ini.
VI. DAUD, PERINTIS PUJIAN & PENYEMBAHAN DENGAN MUSIK
Daud adalah seorang yang melakukan kehendak Allah pada zamannya. (KPR 13:22, 36).
Kehendak Allah di sorga dipraktekkan secara nyata dan berani di bumi oleh Daud, tanpa menghiraukan reputasinya sebagai raja Israel. Ia menyanyi, bermain kecapi, bersoraksorai, mengangkat tangan, bertepuk tangan, menari-nari, melompat, melagukan nyanyian baru, bermazmur, dll.
Ia mendirikan tabernakel dengan substansi Ibadah tabernakel Musa, namun dikembangkan dengan pujian dan penyembahan. Sehingga Tabernakel Daud hanya berisi Tabut Allah dan nyanyian syukur dan puji-pujian diiringi permainan musik.
Ia mempelopori paduan suara dan orkestra. (I Tawarikh 23:5).
Ia mempelopori nyanyian profetik. (I Tawarikh 25:1-3).
Ia mengharuskan para pemain musik adalah orang-orang ahli, yang dilatih. (I Tawarikh 25:7).
Ia menggunakan semua jenis instrumen musik. (Mazmur 150).
Putranya Salomo mengimplementasikan ajaran ayahnya untuk kebaktian di Rumah Allah di Yerusalem.
Pujian & Penyembahan diiringi musik mengundang kemuliaan Tuhan. (II Tawarikh 5:12-14).
VII. PUJIAN PENYEMBAHAN UNTUK PERTUMBUHAN JEMAAT
Pujian dan penyembahan harus merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan rohani gereja. Efesus 5:18-20 dan Kolose 3:16-17 merupakan referensi yang cukup kuat tentang menyanyikan mazmur, kidung pujian dan nyanyian rohani.
“Speak to one another with psalms, hymns, and spiritual songs. Sing and make music in your heart to the Lord”. (Efesus 5:19 NIV).
Tuhan sedang memulihkan segala sesuatu dalam gereja, termasuk pujian dan penyembahan.
Tingkatkan pujian dan penyembahan dalam sidang jemaat kita, sebab pujian dan penyembahan sangat penting dalam pertumbuhan jemaat.
Gereja yang bertumbuh harus memiliki 3 pelayanan utama : gerakan doa, pujian dan penyembahan, persekutuan interaktif sesama anggota, serta pekabaran Injil.

Kata kunci untuk artikel ini:

tahta allah, pujian penyembahan sorgawi dalam wahyu- james ministry, pujian dan penyembahan bagi yesus, mengangkat tangan melompat bertepuk tangan dalam di ibadah dalam ayat alkitab, apa arti nyanyian kemenangan wahyu 12:10-12, pujian penyembahan surgawi dalam wahyu james ministry, peranan seorang gembala sidang terhadap musik gereja, pengajaran :jadilah kehendakMU dibumi dan disorga, kidung pujian penyembahan, khotbah tentang kitab wahyu dan tabernakel musa

Minggu, 27 Mei 2012

Ancaman Dibalik E-KTP






PENGADAAN Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik sedang berlangsung. Sosialisasi proyek berbiaya Rp5,84 triliun itu terus digalakkan. Salah satu manfaat yang menjadi ‘jualan’ pemerintah adalah, e-KTP akan mampu berkontribusi bagi keamanan nasional, khususnya dalam menekan ruang gerak para teroris. Terduga teroris kerap ditemui dengan banyak identitas palsu. Dengan e-KTP berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK), identitas palsu diklaim akan segera dapat diketahui karena tertolak oleh sistem.

Keyakinan tersebut boleh jadi dapat diperdebatkan.

Di era teknologi informasi yang semakin canggih, data keamanan nasional tingkat tinggi sekalipun rentan terhadap aktivitas para peretas dan pencuri data. Kasus bocornya ratusan ribu dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) oleh Wikileaks bisa menjadi contoh. Namun, pemerintah tetap yakin. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sang pemilik proyek, mengklaim e-KTP a la Indonesia tidak akan dapat ditembus serta disalahgunakan. Keyakinan itu mereka wujudkan dengan melibatkan bantuan dari 15 lembaga seperti BIN, BPPT, ITB, dan Lembaga Sandi Negara.



Pertanyaannya kini, bagaimanakah jika penyalahgunaan data e-KTP dilakukan negara?

Satu hal yang mungkin belum menjadi concern publik, dalam kaitan dengan e-KTP, adalah keterlibatan L-1 Identity Solutions sebagai penyuplai perangkat perekam sidik jari atau AFIS (Automated Fingerprint Identification System) dalam proyek e-KTP di Indonesia. Perhatian publik selama ini tertuju pada dugaan adanya kolusi dan korupsi dalam tender pengadaan e-KTP. Seperti pernah dilaporkan secara khusus oleh sebuah media nasional, pemenang tender sudah dirancang sedari awal. Sejumlah rapat, yang dihadiri pihak penawar (yang kemudian menjadi pemenang), sejumlah vendor (termasuk perwakilan L-1), dan pemilik tender (pemerintah) terjadi jauh sebelum pemenang tender diumumkan.



L-1 Identity Solutions

TERLEPAS dari semua itu, ada baiknya kita mencermati keberadaan L-1 dalam proyek e-KTP (L-1 mengutus seorang Lead Solution Architect ke Indonesia selama pengadaan e-KTP), bukan dalam konteks kolusi proyek tapi keamanan nasional. L-1 Identity Solutions Inc., perusahaan besar dengan nama besar, tapi kredibilitas meragukan. L-1, berbasis di Stamford, Connecticut, AS, adalah salah satu kontraktor pertahanan terbesar. Perusahaan, yang berdiri pada Agustus 2006, ini mengambil spesialisasi dalam bidang teknologi identifikasi biometrik (seperti sidik jari, retina, dan DNA). L-1 juga menyediakan jasa konsultan dalam bidang intelijen.

Pendapatan L-1 per tahun diperkirakan mencapai angka US$1 miliar pada 2011. Stanford Washington Research Group, dalam lapoannya, menyebut L-1 sebagai pemimpin pasar internasional proyek identitas biometrik yang diperkirakan bernilai US$14 miliar selama periode 2006-2011. L-1 menebar proyek hingga ke lebih daripada 25 negara. Di AS, L-1 digandeng Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri dalam proyek visa, paspor, dan SIM. Sejumlah kalangan menyebut L-1 kian memonopoli bisnis identitas di AS, dan secara global, apalagi setelah mereka diakuisisi Safran Morpho, perusahaan keamanan multinasional asal Prancis, pada Juli 2011.

Jika melihat siapa di balik L-1, maka kita tak perlu heran melihat prestasi “bebas-hambatan” di atas. Manajemen puncak L-1, secara khusus, memiliki sejarah hubungan dekat dengan CIA, FBI, dan organisasi pertahanan AS lainnya. Mereka, pada umumnya, memiliki latar belakang dan rekam jejak yang seharusnya membuat kita tidak nyaman. L-1 mencatat nama George Tenet, mantan Direktur CIA, dalam dewan direktur. Pada 2006, CEO L-1 Robert V LaPenta pernah berujar, Anda tahu, kami tertarik dengan CIA, dan kami memiliki Tenet. Tenet terkenal berkat kemahiran berdusta. Dia terungkap memberi informasi intelijen palsu kepada diplomat AS soal keberadaan senjata pemusnah massal di Irak, yang kemudian berujung pada invasi Irak 2003.

Ada nama lain, seperti Laksamana James M Loy sebagai direktur. Karir Loy merentang dari komandan US Cost Guard (1998-2002), wakil menteri untuk Keamanan Transportasi (2002-2003), dan wakil menteri keamanan dalam negeri (2003-2005). Robert S Gelbard, salah satu anggota dewan direktur, pernah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden AS untuk Balkan pada masa pemerintahan Bill Clinton. Yang lebih menarik, mantan wakil menteri luar negeri 1993-1997 itu pernah bertugas di Indonesia sebagai duta besar pada 1999-2001.

Nama direktur lainnya adalah BG (Buddy) Beck, bekas anggota Dewan Sains Pertahanan (DBS), yang memberi rekomendasi perkara iptek kepada militer AS. Lalu, Milton E Cooper, mantan kepala Dewan Penasehat Sains Nasional, lembaga yang menginduk kepada militer. Dan Louis H Freeh, mantan direktur FBI (1993-2001). Safran Morpho, pemilik baru L-1 juga tak terlalu ‘bersih’ dalam urusan figur kontroversial. Di sana duduk Michael Chertoff, mantan menteri Keamanan Dalam Negeri AS pada masa pemerintahan George W Bush, sebagai penasehat strategis. Chertoff adalah salah seorang perancang USA PATRIOT Act, undang-undang yang menumbuh suburkan pengawasan dan penyadapan oleh FBI terhadap telepon, e-mail, dan data pribadi lainnya. Chertoff juga pendukung maniak pemindaian seluruh tubuh (full body scanning) (teknologi pemindai “full body” yang diterapkan AS mampu menunjukkan permukaan telanjang kulit di bawah pakaian, termasuk lekuk payudara dan kemaluan. Bahkan, versi terbaru dilaporkan bisa menghadirkan image “full color”).

Nama di atas tentu saja tak bisa secara langsung dihubungkan dengan potensi ancaman e-KTP terhadap keamanan nasional Indonesia. Namun, kedekatan mereka dengan intelijen dan militer negara Abang Sam sudah seharusnya menjadi perhatian. Di AS sendiri, muncul gerakan publik “Stop Real ID”. Gerakan itu menolak proyek “Real ID” (semacam e-KTP). Demikian pula di India. Koalisi LSM pemerhati hak sipil membentuk gerakan yang menolak proyek Unique Identity Number (UID) yang disebut “Aadhaar”. Gerakan itu mereka sebut “Say No to Aadhaar”. Baik Real ID di AS maupun Aadhaar di India melibatkan L-1 Identity Solutions sebagai vendor dan konsultan.



Potensi Ancaman

POTENSI ancaman e-KTP terhadap keamanan nasional, lebih jauh, bisa dilihat dengan memerhatikan indikasi berikut.



Pertama, adanya upaya untuk secara internasional berbagi data biometrik. AS, pada khususnya, adalah negara yang bersikeras untuk berbagi data biometrik dengan negara lain. Dalam kesaksian di hadapan Subkomite Keamanan Dalam Negeri DPR AS pada 2009, Kathleen Kraninger (Deputi Asisten Menteri untuk Kebijakan) dan Robert A Mocny (Direktorat Perlindungan Nasional US-VISIT) menyatakan sebagai berikut:
“Untuk memastikan bahwa kita mampu menghancurkan jaringan teroris sebelum mereka sampai ke Amerika Serikat, kita harus berada di depan dalam mengendalikan standar biometrik internasional. Dengan mengembangkan sistem yang kompatibel, kita akan mampu berbagi informasi teroris internasional dengan aman demi memperkuat pertahanan kita.”
Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh S Magnuson pada 2009 pada majalah “National Defense”, berjudul “Defense Department Under Pressure to Share Biometric Data”, pemerintah AS mengklaim telah memiliki kesepakatan bilateral dengan sekitar 25 negara untuk berbagi data biometrik.
“Setiap kali pemimpin negara lain mengunjungi Washington dalam beberapa tahun terakhir, Kementerian Luar Negeri akan memastikan bahwa mereka menandatangani kesepakatan (berbagi data biometrik) tersebut.”
Washington tampaknya tak hanya menempuh cara formal. Seperti pernah diungkap dalam kabel diplomatik AS—yang dibocorkan Wikileaks—Kementerian Luar Negeri AS menginstruksikan diplomat AS untuk secara rahasia mengumpulkan identifikasi biometrik para diplomat negara lain. FBI tak ketinggalan. Seraya mengklaim ingin membuat “dunia lebih aman”, FBI mendesak inisiatif berbagi data biometrik di antara negara-negara. 

Kedua, lemahnya undang-undang terkait pengamanan database kependudukan, terutama jika memperhatikan upaya berbagi data dengan negara lain.

UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sangat minim mengatur isu perlindungan dan keamanan data. Isu berbagi data dengan negara lain sama sekali tak diatur. Bahkan, lebih jauh, UU tersebut ‘memberi’ celah bagi pemegang kekuasaan untuk “mengubah”, “meralat”, dan “menghapus” tanpa sepengetahuan sang pemilik data, warga negara itu sendiri. Ini rentan bagi upaya manipulasi data demi kepentingan tertentu.

Aturan turunannya lebih buruk lagi. PP 37/2007 membuka peluang bagi siapa pun, termasuk pihak swasta, untuk memperoleh dan menggunakan database kependudukan dengan syarat yang ringan: izin menteri. Di sini lagi-lagi, hak konstitusional warga negara untuk dilindungi privasinya terganggu. Tak ada satu klausul pun dalam peraturan itu yang mewajibkan adanya pengetahuan si pemilik data.

Tekanan negara Abang Sam terhadap Indonesia untuk berbagi data biometrik sangat mungkin terjadi. Apalagi mantra “perang melawan teroris” masih terlampau sakti bagi sebagian besar pejabat Indonesia yang tak punya nyali. Terlebih kata ‘berbagi’ kerap tak berlaku timbali balik, alias sepihak demi keuntungan negara yang lebih kuat. Menjual privasi demi keamanan negara (aman dari teroris, katanya) mungkin bisa dianggap sikap patriotis seorang warga negara. Namun, seperti dikatakan salah seorang “founding father” AS, Benjamin Franklin :
“People willing to trade their freedom for temporary security deserve neither and will lose both.”
Apakah kita mau kehilangan keduanya?

Rabu, 09 Mei 2012

MENYEMBAH DALAM ROH YANG BENAR

Gambar : Visualisasi Keluaran 37 : 25 - 28

SALAM DAMAI SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA

Sekedar Basa Basi

Lama-lama, saya semakin paham juga teknik menulis di SS yang mudah dimengerti (khusus untuk topik pemahaman alkitab lho).
Kira-kira beginilah menurut pengertian saya cara menulis yang baik itu :
  1. Penjelasan dari ayat-ayat Firman Tuhan yang secara langsung menjelaskan Topik, akan disajikan lengkap dengan ayatnya dan isinya.
  2. Penjelasan dari ayat Firman Tuhan yang tidak secara langsung menjelaskan Topik, maka cukup disebut ayatnya saja tanpa menyajikan isi ayat tersebut. Berarti para pembaca harus membuka alkitab lagi, dong?. Iya,... kalau mau lebih jelas.
  3. Daripada blog ini sulit untuk dipahami, lebih baik sebagian informasi tidak disajikan disini. Daripada terlalu panjang??. Tentunya dengan harapan, pembahasan itu akan muncul dalam komentar-komentar atau pertanyaan-pertanyaan dari teman-teman. 

Bagaimana menyembah?

Kalau ditanya kaum aliran kepercayaan, mereka akan menjawab : Siapkan sajen, dan serahkan dengan kata-kata.
Kalau ditanya teman-teman kita yang beragama Hindu atau Budha, jawaban mereka mungkin mirip, atau sedikit berbeda dengan kamu aliran kepercayaan.
Kalau ditanya Saudara kita yang beragama Islam, mereka akan menjawab : menyembah itu adalah sebagaimana yang kami lakukan dalam 5 waktu.
Kalau ditanya Saudara kita yang Katolik dan Protestan, mereka akan menjawab menurut pengertian masing-masing, antara lain : Menyembah, ya BERDOA itu. Prakteknya : Temukan kedua telapak tangan (posisi menyembah), posisi telapak tangan kira-kira di depan mulut, dan berdoa, ada yang mengatakan berlutut di tempat tidur, ada yang mengatakan berlutut di depan gambar Tuhan Yesus atau di depan Salib yang di kiri dan kanannya ada lilin yang menyala.
(Sekali lagi, masing-masing akan menjawab menurut pengertian masing-masing, tanpa pedoman atau panduan yang baku) .

Penyembahan di kalangan Charismatic/Pentecostal

Kalau ditanya teman saya dari aliran Kharismatik A, Pantekosta B, atau Karismatik /Pantekosta lainnya, maka jawabannya adalah :
“Kita bernyanyi dulu lagu pujian yang slow, diulang-ulangi sampai penghayatan yang mendalam.
Pada akhir pujian, pemimpin puji-pujian mengajak : mari kita menyembah Tuhan.
Para jemaat masing-masing mengungkapkan kata-kata pujian (kebanyakan diucapkan dengan nada-nada lagu bebas/dinyanyikan) menurut isi hati masing-masing, atau kata-kata apa yang paling baik menurut pemikirannya, misalnya (sambil dinyanyikan) : “Haleluya……kami puji Engkau Tuhan, Glory bagiMu Tuhan, Segala kemuliaan hanya bagimu, kami sembah Engkau Tuhan….., Haleluya……, dst, dsb….”.

Tetapi semuanya yang diucapkan itu, atau kata-kata penyembahan yang keluar dari mulut jemaat itu berasal dari pikiran, atau diperintah oleh pikirannya masing-masing.

Penyembahan jenis ini masih sangat umum dan dilakukan di kebanyakan gereja kharismatik/Pantekosta.

Penyembahan seperti ini memang Baik, karena niat kita baik, dan tidak salah, karena kita lakukan dalam rangka Menyembah Tuhan dari hati kita yang terdalam.

Tetapi…..

Alkitab mengatakan, BELUM penyembahan yang demikian itu yang dikehendaki oleh Bapa.
Pada pembicaraan antara Yesus dengan perempuan Samaria, disebut bahwa penyembahan yang dikehendaki oleh Bapa bukan di gunung, dan bukan juga di Yerusalem (Yohanes 4 : 22), tetapi menyembah dalam roh dan kebenaran (kebenaran = Firman Tuhan).
Yohanes 4:23 – 24, 21
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

4:21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.

MENYEMBAH DALAM ROH DAN KEBENARAN

Sama halnya pada istilah "bahasa roh", maka pada istilah "menyembah dalam roh dan kebenaran" , roh (r = huruf kecil, artinya roh manusia).
Mengenai bahasa roh, sudah pernah saya tulis DISINI.
Menyembah didalam roh berarti roh manusialah yang melakukan penyembahan. Kata-kata penyembahan itu diucapkan oleh roh manusia, sebab manusia terdiri dari 3 unsur, yaitu roh, jiwa dan tubuh.
1 Tesalonika 5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Menyembah dalam roh, bukan dalam jiwa (seperti penyembahan di kalangan charismatic/Pentecostal disebut diatas). Bukan juga menyembah dalam Tubuh (jasmaniah) seperti penyembahannya kaum aliran kepercayaan yang saya contohkan diatas.
Roh kitalah yang berkata-kata, menyampaikan kata-kata penyembahan kepada Bapa,  dengan bahasa roh, bukan bahasa akal budi (pikiran) yang keluar dari  pikiran manusia, atau dengan nyanyian (mazmur), atau dengan penyataan Allah, atau dengan yang lain, tergantung Roh Kudus.
1 Korintus 14:14 Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa.
Ciri-cirinya, yaitu bahasanya adalah bahasa roh, bahasa yang diberikan oleh Roh Kudus untuk dikatakan. Kata-kata yang dikatakan oleh roh manusia itu adalah kata-kata yang diberikan oleh Roh Kudus.
I Korintus  14 :2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. (oleh Roh = oleh Roh Kudus; R = huruf besar)

Kisah para Rasul 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. (diberikan oleh Roh itu = diberikan oleh Roh Kudus; R = huruf besar)

Bagaimana bisa menyembah dalam roh dan kebenaran?

Sebagaimana tadi dikatakan, bahwa yang menyembah (berkata-kata penyembahan) itu adalah roh manusia, sementara roh manusia itu baru bisa berkata-kata kalau sudah dipenuhkan oleh Roh Kudus. (dibawah ini saya copy ulang ayat-ayat yang mengatakan demikian) :
I Korintus  14 :2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. (oleh Roh = oleh Roh Kudus; R = huruf besar)
Kisah para Rasul 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. (diberikan oleh Roh itu = diberikan oleh Roh Kudus; R = huruf besar)

Jadi, kita harus dipenuhkan dulu dengan Roh Kudus.

Bagaimana jika belum dipenuhkan Roh Kudus?, apakah tidak boleh menyembah, atau dengan kata lain apakah penyembahan yang bukan dalam roh tidak diperbolehkan?

Jawabannya : Boleh, dan itu sangat baik, bahkan menyembah (berdoa) permohonan juga baik,
Tetapi ingat, bahwa penyembahan yang dikehendaki oleh Tuhan (di akhir jaman ini) adalah penyembahan dalam roh dan kebenaran. Ayat berikut, saya copy lagi :

Yohanes 4:23 – 24
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Bahkan pada ayat 24 ditegaskan “HARUS” menyembah dalam roh dan kebenaran.

Justru karena keHARUSan inilah, makanya kita harus kita gumulkan, jangan menyerah dan jangan puas dengan penyembahan yang bukan dalam roh dan kebenaran.
Yang celakanya, walau sudah jelas disebutkan HARUS, , tetapi ada Umat Tuhan, bahkan hamba Tuhan yang langsung menyerah, malah menafsirkan alkitab dengan macam-macam, untuk menyesuaikan dengan kondisi pribadinya, yaitu pribadi yang tidak bisa menyembah dalam roh dan kebenaran, bahkan mengajarkannya lagi kepada jemaat gembalaannya.
Yang paling menyedihkan hati saya (mungkin menyedihkan hati Tuhan juga, ya?), ada juga yang TEGA berbahasa roh PALSU (dalam hal ini ada dusta dalam penyembahan itu, atau ada “Saham” iblis yaitu SIFAT DUSTA dalam ibadah atau penyembahan itu, lihat Yohanes 8 : 44). Tuhanlah yang tahu, dan mengampuni orang yang seperti itu.
Untuk kasus kepalsuan ini, sebenarnya kita bisa merasakan adanya kepalsuan itu, tetapi menurut saya, kita tidak berhak menghakimi, atau mengungkapkannya, KECUALI jika yang bersangkutan adalah umat gembalaan kita.

Kalau harus penuh dulu dengan Roh Kudus, lalu bagaimana supaya penuh Roh Kudus?

GUMULKAN, pasti Tuhan akan memberikan sesuai FirmanNya.
Bergumul terus sampai seperti orang yang tidak tahu malu. Seperti dikatakan dalam ayat berikut ini.
Ngotot terus seperti orang tidak tahu malu, karena Roh Kudus itu memang SANGAT PENTING, karena menyangkut SORGA dan NERAKA.
Lukas 11 : 9 -  13  (baca mulai ayat 1)
11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
11:10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
11:12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

KRISTUS-KRISTUS PALSU – TANDA AKHIR ZAMAN – BAGIAN II (FALSE CHRISTS – A SIGN OF THE END – PART II)


Oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
Diterjemahkan oleh Dr. Eddy Purwanto
Khotbah ini dikhotbahkan di Kebaktian Pagi, 19 Oktober 2008
di Baptist Tabernacle of Los Angeles
“Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga” (Matius 24:24).

Para Murid bertanya kepada Kristus, “Bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?” (Matius 24:3). Sebenarnya, kata Yunani untuk “dunia” di sini berarti “zaman.” Bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan zaman?”
Kristus tidak memberikan satu tanda kepada mereka, yang mereka tanyakan kepada Dia. Sebaliknya Ia memberikan banyak tanda kepada mereka. Tanda pertama yang Ia berikan adalah penyesatan rohani berhubungan dengan siapa Kristus.
“Jawab Yesus kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang” (Matius 24:4-5).
Kemudian ayat kita berkata,
“Sebab Mesias-mesias palsu…sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga” (Matius 24:24).
Kata yang diterjemahkan “menyesatkan” dalam ayat-ayat ini berasal dari bentuk kata Yunani “planaƍ.” Kata ini berarti “menyebabkan menyimpang…dari kebenaran” (Strong), “menipu, dengan memimpin kepada kesalahan” (Vine). Poinnya adalah ini – akan ada penyesatan besar berhubungan dengan Kristus pada akhir zaman ini. Akan ada banyak ”Kristus” palsu. Itulah tanda yang Ia berikan – banyak Kristus-Kristus palsu, Kristus-Kristus gadungan di akhir zaman.
Dr. M. R. DeHaan menulis sebuah buku yang menarik The Days of Noah (Zondervan Publishing House, 1971 edition). Salah satu pasalnya diberi judul, “The Age of Deception” [“Zaman Penyesatan”]. Berhubungan dengan ayat kita ini, Dr. DeHaan menulis,
Akhir zaman, kata Yesus, pertama-tama akan dikarakteristik oleh multiplikasi pengajaran-pengajaran palsu dan bidat-bidat menyesatkan... mereka semua mengklaim diri mereka benar, namun semuanya berbeda sekali atau sedikit berbeda dalam tingkatan tertentu satu dengan yang lainnya. Itu menyebabkan banyak orang dibuat bingung dan bertanya, Apa yang dapat kita percaya? Siapa, dari semua itu, yang benar? Di mana kita dapat menemukan kebenaran? Yang benar di sini bahwa jawaban Yesus datang dengan kuasa yang luar biasa:
“Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu” (Matius 24:4).
Ujilah ini: Apakah itu ada di dalam Firman Allah [Alkitab] atau penambahan dari orang-orang?... Apakah itu hanya didasarkan secara ekslusif di atas Alkitab, atau itu di dasarkan pada Alkitab ditambah dengan ha-hal lain – misalnya wahyu tambahan atau visi, mimpi atau suara [yang katanya dari Tuhan] atau ditambahkan dengan dokumen-dokumen yang ditemukan? Itu mungkin saja hanyalah kredo-kredo atau dogma atau interpretasi dari manusia, atau tradisi-tradisi. Sesuatu yang ditambahkan pada Firman Allah yaitu enam puluh enam kitab dari Alkitab yang kita miliki, menunjukkan ini palsu dan berbahaya – hal yang Yesus peringatkan untuk kita hadapi (M. R. DeHaan, M.D., The Days of Noah, Zondervan Publishing House, 1971 edition, hal. 55-56).
Yesus berkata bahwa salah satu tanda dari akhir zaman adalah munculnya Kristus-Kristus palsu, gadungan.
“Sebab Mesias-mesias palsu… sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga” (Matius 24:24).
Ia berkata bahwa banyak orang akan dipimpin ke dalam kesalahan dan percaya kepada Kristus palsu dari pada Dia yang sejati. Sekarang kita diperhadapkan dengan begitu banyak “Kristus-Kristus” palsu yang sedang membingungkan banyak orang.
Bagaimana kita dapat mengenali siapa Kristus yang sejati? Dr. DeHaan berkata,
Ujilah ini: Apakah itu ada di dalam Firman Allah [Alkitab] atau penambahan dari orang-orang?... Apakah itu hanya didasarkan secara ekslusif di atas Alkitab, atau itu di dasarkan pada Alkitab ditambah dengan ha-hal lain – misalnya wahyu tambahan… Sesuatu yang ditambahkan pada Firman Allah yaitu enam puluh enam kitab dari Alkitab yang kita miliki, menunjukkan ini palsu dan berbahaya – hal yang Yesus peringatkan untuk kita hadapi (ibid.).
Satu-satunya Kristus yang sejati adalah Kristus yang dinyatakan dalam Alkitab. Rasul Paulus memperingatkan untuk menentang kepercayaan kepada
“Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan”
      (II Korintus 11:4).
Minggu malam yang lalu saya memberika dua contoh “Yesus yang lain,” “Kristus-Kristus” palsu yang tidak dinyatakan dalam Alkitab itu sendiri. Saya menjelaskan tentang “Kristus” palsunya teologi liberalisme, bahwa Dia hanyalah manusia biasa. Saya juga menjelaskan ”Kristus” palsunya kebanyakan ”Decisionist” evangelikalisme, bahwa Dia hanyalah “roh” yang dianggap tinggal dalam hati mereka, dari pada Kristus sejati yang menurut Alkitab duduk di sebelah kanan Allah – di Sorga (Efesus 1:20; Markus 16:19, dsb.).
“Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul…” (Matius 24:24).
Malam ini saya akan memberikan lima tambahan “Kristus-Kristus” palsu yang menyesatkan banyak orang hari ini.
I. Pertama, “Kristus” palsunya Mormonisme.
Dr. Walter Martin berkata,
Pengajaran-pengajaran agama Mormon… mengklaim bahwa allah mereka adalah salah satu dari banyak dewa… sesungguhnya, Mormon memiliki kuil yang dipenuhi dengan dewa-dewa. Yesus, sebelum inkarnasinya adalah saudara rohani dari Lucifer, yang juga seorang poligamis, suami dari Maria dan Marta. [Alkitab menunjukkan] kepalsuan mutlak tentang gagasan bahwa ada banyak dewa dan bahwa manusia dapat berharap menjadi dewa. Sebagaimana konsep mereka bahwa Yesus adalah seorang poligamis dan saudara Lucifer, ini tidak pernu ditanggapi atau dikomentari lebih lanjut. Yesus Mormonisme jelas adalah “Yesus yang lain” yang berbeda dengan Dia yang telah menebus manusia, bahkan walaupun ia dinyatakan oleh malaikat terang dan dengan semua penegasan pernyataan dari Malaikat Moroni kepada Joseph Smith (Walter Martin, Ph.D., The Kingdom of the Cults, Bethany House Publishers, 2003 edition, hal. 472).
“Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul…” (Matius 24:24).
Tidak ada yang perlu dipertanyakan bahwa “Kristus” dari Mormonisme adalah “Yesus yang lain (II Korintus 11:4), “Kristus palsu” (Matius 24:24) yang menyesatkan banyak orang pada penutupan zaman ini.
II. Kedua, “Kristus” palsunya Saksi Yehova.
Josh McDowell berkata,
Dalam sistem teologi Saksi Yehova, Yesus Kristus bukanlah Allah yang datang dalam daging, namun hanya suatu ciptaan... [Mereka berkata],
“Ia adalah suatu illah, namun bukan Allah yang mahatinggi, yang adalah Yehova” (Let God Be True, hal. 88)…
Pengingkaran terhadap keilahian Kristus bukanlah hal yang baru… Ini sudah bangkit pada bidat kuno yang dikenal sebagai Arianisme (nama untuk bidat Arius pada abad empat Masehi]. Arianisme mengajarkan bahwa Putra adalah substansi yang berbeda dari Bapa dan, sesungguhnya, ia diciptakan. Bagi Saksi Yehova, Yesus tidak setara dengan Allah Yehova. Ia hanyalah Penghulu Malaikat Mikhael dalam keadaan pre-eksistensinya (Josh McDowell, Don Stewart, Handbook of Today’s Religions, Thomas Nelson Publishers, 1992 edition, hal. 46).
Namun I Yohanes 5:7 berkata,
“Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu”
      (I Yohanes 5:7).
Dan Yesus berkata,
“Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30).
Lagi pula, Saksi Yehova mengajarkan bahwa
Kristus tidak bangkit dalam daging, namun tubuh rohaniahnya yang bangkit (Make Sure of All Things, 1965, hal. 426).
Namun Yesus sendiri, setelah Ia bangkit dari antara orang mati, berkata dalam Lukas 24:39,
“Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku” (Lukas 24:39).
“Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul…” (Matius 24:24).
Tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi bahwa “Kristus” dari Saksi Yehova adalah “Yesus yang lain (II Korintus 11:4), “Kristus palsu” (Matius 24:24) yang menyesatkan banyak orang pada penutupan zaman ini.
III. Ketiga, “Kristus” palsunya Islam.
Josh McDowell berkata,
Bagi orang Kristen kebangkitan Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang berinkarnasi adalah batu penjuru utama iman, namun Muslim tidak mempercayai kebenaran-kebenaran ini – bahwa Kristus adalah Anak Allah atau bahwa Dia telah bangkit dari antara orang mati… Tentang penyaliban, Al’Quran mengatakan dalam Surah 4:157, “Mereka tidak membunuh atau pun menyalibkan dia, namun nampak seperti itu bagi mereka.” Kebanyakan orang Muslim percaya bahwa Yudas yang disalibkan menggantikan Kristus, dan Kristus naik ke sorga [tanpa melalui penyaliban].. Al’Quran mempresentasikan Yesus sebagai salah satu dari nabi-nabi besar... namun mereka tetap mengumumkan bahwa Yesus bukan Anak Allah dan Juruselamat… Lebih dari itu, mereka tidak percaya bahwa ia telah disalibkan. Sebaliknya, [menurut mereka] Allah telah mengangkat Dia ke sorga tanpa melalui kematian, dan orang lain yang mati menggantikan Dia (Josh McDowell and Don Stewart, ibid., hal. 394-395).
Orang-orang Muslim menolak inkarnasi Allah di dalam Kristus. Mereka menolak kebangkitan Kristus dari antara orang mati. Mereka tidak percaya Kristus mati di kayu Salib untuk membayar dosa-dosa kita. Mereka menolak Yesus sebagai Anak Allah dan Juruselamat.
Dr. John S. Waldrip berkata,
Yesus dari Alkitab sangat berbeda dengan konsepsi Islamik tentang Dia... ”Yesus” menurut Islamik jelas bukan Yesus menurut Alkitab (John S. Waldrip, “The Blight of Islam,” in Demons in the Smoke of the World Trade Center, with Dr. R. L. Hymers, Jr., Hearthstone Publishing, Ltd., 2002, hal. 132, 133).
Namun Perjanjian Baru berulangkali menyebut Yesus “Anak Allah.” Dan Perjanjian Baru dengan jelas mengatakan,
“Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci”
      (I Korintus 15:3-4).
Orang-orang Muslim mengatakan bahwa Yesus adalah nabi besar, bukan Anak Allah, Allah yang menjelma dalam daging menjadi manusia, yang telah mati untuk dosa-dosa kita dan bangkit kembali untuk memberikan hidup kepada kita.
Orang-orang Muslim mungkin berkata mereka percaya tentang Yesus. Namun ”Yesus” yang mereka percaya hanyalah seorang nabi. Jadi, mereka membuat kesalahan yang sama tentang Dia seperti yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi ketika Ia memasuki Yerusalem dengan menunggang keledai dan ratusan orang meneriakan, “Hosana di tempat yang mahatinggi” (Matius 21:9). Ketika yang lain di Yerusalem bertanya, “Siapa orang ini?” Orang banyak menjawab, “Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea” (Matius 21:11). Orang-orang Yahudi ini membuat kesalahan yang sama seperti orang-orang Muslim. Mereka berkata bahwa Ia hanyalah seorang nabi, bukan Mesias, bukan Allah yang menjelma dalam daging menjadi manusia seperti yang diajarkan oleh Alkitab. Jadi, tidak ada yang dapat ditanyakan bahwa ”Kristus” dalam pemikiran Islam adalah ”Yesus yang lain” (II Korintus 11:4), “Kristus palsu” (Matius 24:24) yang menyesatkan jutaan orang pada penutupan zaman ini.
“Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul…” (Matius 24:24).
IV. Keempat, “Kristus” palsunya Katolikisme.
Satu ini lebih sulit sedikit untuk membahasnya, karena di kertas, Gereja Katolik mempresentasikan pandangan Alkitabiah yang benar tentang Kristus. Oleh sebab itu Gereja Katolik tidak dapat disamakan dengan Mormon, Saksi Yehova dan Muslim. Katolik percaya tentang Kristus itu sendiri di atas kertas seperti pandangan orthodoksi dan Alkitabiah.
Namun pandangan Gereja Katolik tentang Kristus dikaburkan, sehingga apa yang mereka percaya “di atas kertas” berbeda dengan apa yang menyeberang ke kelas Katekismus, atau bagi orang yang ada di bangku gereja selama mengikuti Misa.
Berkaitan dengan pengajaran palsu tentang keselamatan yang telah berlangsung berabad-abad, Kristus Katolik telah menjadi, bukan Juruselamat yang mengasihi, namun sebagai “pantocrator,” sebagai hakim. Benarlah bahwa Ia akan menjadi hakim di masa depan, namun penekanan yang salah dari Katolikisme yang menjadikan Dia hakim yang murka dari masa depan itu telah menjadi sekarang, namun sekarang Kristus adalah yang penuh kasih. Katolik cenderung berpikir bahwa Kristus murka dengan mereka karena menjadi para pendosa. Saya tahu ini dengan benar karena saya pernah mendengar banyak orang Katolik mengatakan kepada saya bahwa Kristus murka dengan mereka, ketika saya menasehati mereka berhubungan dengan keselamatan. Ini membuat “Kristus” yang mereka percaya adalah “Yesus lain” (II Korintus 11:4), “Kristus palsu” (Matius 24:24). Kristus dari Alkitab bukanlah hakim yang murka sekarang walaupun Ia akan menjadi hakim di Penghakiman Akhir, di masa depan. Ia sekarang adalah Juruselamat yang penuh kasih yang berkata,
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28).
Karena penekanan mereka yang salah tentang Kristus sebagai hakim pada dispensasi ini, kita harus mengatakan bahwa tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa Kristus yang kebanyakan orang Katolik percaya adalah Yesus yang lain” (II Korintus 11:4), “Kristus palsu” (Matius 24:24) yang menyesatkan banyak orang pada penutupan zaman ini.
“Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga” (Matius 24:24).
“Kristus” yang palsu dari Katolikisme menuntut pengakuan dan pengampunan dari seorang imam. Ia menuntut ketaatan kepada Gereja Roma Katolik. Ia menuntut Baptisan dan melakukan perbuatan baik untuk menjamin keselamatan. Ini bukan Kristus dari Alkitab yang menyelamatkan orang-orang berdosa hanya dengan anugerah saja, melalui iman di dalam Dia saja, seperti yang para Reformator ajarkan berhubungan dengan kebenaran-kebenaran Alkitab ini dari Perjanjian Baru.
Dr. Walter Martin menunjukkan bahwa semua pandangan tentang Kristus ini adalah pemalsuan, dan bahwa tak satupun yang merupakan pengajaran yang benar dari Perjanjian Baru berhubungan dengan Kristus yang sejati. Ia berkata,
Yesus dari Christian Science, Mormon, Saksi Yehova dan semua bidat sulit dipisahkan dari karikatur Kristus dari pewahyuan illahi. Dalam teologi bidat, Ia menjadi abstrak (Christian Science, Unity, Metaphysics, New Thought), allah kedua (Saksi Yehova, Mormon, dsb)… namun tidak perlu diperdebatkan lagi bahwa ia masih “Yesus yang lain,” yang menghadirkan injil yang lain dan memberitakan roh yang lain. Di sini meletakkan masalah yang orang-orang Kristen harus hadapi, dan di sana ada alasan-alasan yang baik mengapa itu bukan hanya tanggung-jawab kita, namun tugas kita untuk melakukan demikian (Walter Martin, ibid.).
“Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga” (Matius 24:24).
V. Kelima, “Kristus” palsunya kebanyakan orang Pentakosta.
Dan satu hal lagi yang harus diingat. Dr. J. Vernon McGee memberikan komentar ini untuk ayat kita ini,
Abilitas untuk melakukan pekerjaan mujizat pada hari kita harus dilihat dengan kecurigaan karena pembuat mujizat yang luar biasa nantinya bukanlah Kristus; ia adalah Antikristus dengan nabi-nabi palsunya (J. Vernon McGee, Th.D., Thru the Bible, Thomas Nelson Publishers, Volume IV, hal. 129).
“Roh Kudus” dibicarakan di banyak kebaktian gereja Pentakosta dan bukan Kristus dari Kitab Suci. Yang nampak bagi saya mereka sering mengacaukan pribadi Roh Kudus dan Yesus Kristus. Kristus bukanlah roh, “karena hantu [roh] tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku” (Lukas 24:39).
Kristus akan datang kembali. Namun bukanlah “Kristus” yang palsu yang akan datang. Kristus yang sejatilah yang akan datang, yang dibicarakan dalam Kitab Suci bahwa Ia akan datang. Ia akan turun dari Sorga dan menjejakan kaki di Bukit Zaitun di Yerusalem
“Mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya” (Matius 24:30).
“Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur…Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia” (Zakharia 14:4-5).
Ia akan datang lagi; Ia akan datang lagi,
Yesus yang sama, yang ditolak manusia;
Ia akan datang lagi, Ia akan datang lagi,
Dengan penuh kuasa dan kemuliaan, Ia akan datang lagi
   (“He Is Coming Again” by Mabel Johnston Camp, 1871-1937).
Itu adalah Kristus, Pribadi Kedua Trinitas! Itu adalah Kristus yang sepenuhnya Allah sejati dan manusia sejati! Itu adalah Kristus yang telah mati di kayu Salib untuk membayar penghukuman dosa Anda. Itu adalah Kristus yang dapat menyucikan dosa-dosa Anda dengan Darah-Nya yang mahal. Itu adalah Kristus yang ada di sebelah kanan Allah di Sorga. Dan Itu adalah Kristus yang kepada-Nya Anda harus datang, dan percaya, jika Anda ingin diselamatkan. Maukah Anda melakukannya segera. Amin.
(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on “Manuskrip-Manuskrip Khotbah.”
Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @ www.sttip.com
Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Lukas 21:7-19.
Pujian Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“He Is Coming Again” (by Mabel Johnston Camp, 1871-1937).

GARIS BESAR KHOTBAH
KRISTUS-KRISTUS PALSU – TANDA AKHIR ZAMAN – BAGIAN II
(FALSE CHRISTS – A SIGN OF THE END – PART II)
Oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
“Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga” (Matius 24:24).
(Matius 24:3, 4-5; II Korintus 11:4)
I.   Pertama, “Kristus” palsunya Mormonisme, II Korintus 11:4.
II.  Kedua, “Kristus” palsunya Saksi Yehova, I Yohanes 5:7;
Yohanes 10:30; Lukas 24:39.
III. Ketiga, “Kristus” palsunya Islam, I Korintus 15:3-4; Matius 21:9, 11.
IV.  Keempat, “Kristus” palsunya Katolikisme, Matius 11:28.
V.   Kelima, “Kristus” palsunya kebanyakan orang Pentakosta,
Lukas 24:39; Matius 24:30; Zakharia 14:4-5.

Minggu, 06 Mei 2012

Hidup dalam damai sejahtera dengan Allah

Roma: 5:1-5
5:1. Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. 5:2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. 5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, 5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. 5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Hidup memang sering berat dan sulit, dapat membuat orang menderita. Robert Schuller mengatakan: “masa sulit tak pernah berakhir, namun orang-orang yang kuat mampu bertahan (tough times never last, but tough people do).
Orang-orang yang kuat tidak identik dengan fisikal, tidak identik dengan postur, tidak juga identik dengan uang yang banyak atau kekuasaan yang besar. Orang yang kuat, yang mampu bertahan dalam setiap kesulitan, tidak ada hubungan dengan semua itu. Karena kekuatan manusiawi kita sering tak dapat memberikan jaminan untuk selalu mampu bertahan menghadapi semua pencobaan dan pergumulan hidup kita. Banyak kejadian dimana justru orang-orang besar, yang memiliki kekayaan yang besar, atau pernah memiliki kekuasaan besar justru melakukan bunuh diri. Sebagai contoh, mantan presiden Korea Selatan, Roh Moo-Hyun, yang tengah dililit kasus korupsi, mengakhiri hidupnya dengan melompat dari tebing di belakang rumahnya. Krisis finansial telah membuat milyuner Jerman, Adolf Merckle, orang terkaya ke 94 di dunia versi Majalah Forbes, memilih bunuh diri setelah kerajaan bisnisnya runtuh diterpa badai krisis. Dalam Alkitab, Samson, yang memiliki kekuatan fisik yang besar, justru terjatuh dalam godaan dan menjadi budak Delilah.
Sumber kemampuan untuk tetap tegar menghadapi segala tantangan kehidupan, pencobaan dan pergumulan hidup hanya dapat berasal dari Tuhan, yaitu hidup dalam iman kepada Tuhan, hidup dalam damai sejahtera dengan Allah.
Dalam bacaan di atas dikatakan bahwa melalui iman kepada Yesus, kita memperoleh jalan masuk kepada kasih karunia Allah. Kita malah dapat bermegah juga dalam kesengsaraan kita. Di dalam kasih karunia ini kita mampu berdiri dan bermegah dalam pengharapan dan menerima kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah yang mengangkat kita tinggi-tinggi di hadapan lawan-lawan kita. Bahkan dalam Mazmur 23, Daud bersaksi mengenai Tuhan sebagai Gembala yang menuntun kita di jalan-jalan yang penuh mara bahaya. Ia menuntun kita pada air yang tenang, Ia menyegarkan jiwa kita. Ia bahkan menyiapkan hidangan di depan musuh-musuh kita.
Itulah hidup dalam damai sejahtera dengan Allah. Allah menuntun kita. Allah memberikan kekuatan kepada kita, memberikan harapan di tengah ketiadaan harapan. Allah memberikan damai di tengah tekanan gelombang pencobaan yang bertubi-tubi.
Kalau hidup anda saat ini sedang berada dalam tekanan gelombang kehidupan yang berat. Ingatlah akan kasih Allah yang begitu besar dalam Yesus Kristus. Ingatlah akan salib itu, disitulah tergambarkan kasih dan pengorbanan Allah yang begitu besar kepada kita semua. Allah mengasihi kita. Apapun kesulitan kita, Allah mengasihi kita. Kasih Allah itu tak berubah, tak berkesudahan. Kasih itu tetap.
Apapun kesulitan kita, sepanjang Allah tetap mengasihi kita, maka tak akan ada kesulitan yang dapat menghancurkan kita, tak ada pencobaan yang dapat mematahkan dan menjatuhkan kita. Percayalah kepadaNya dan serahkan semua beban kita kepadaNya dan terimalah damai sejahtera dari padaNya. Yesus telah mengalahkan dunia ini. Dia berkata kasihKu cukup bagimu, cukup untuk mengatasi kesulitanmu hari ini. Amin.
HIDUPMU BERHARGA
HIDUPMU BERHARGA BAGI ALLAH
TIADA YANG TAK BERKENAN DI HADAPAN-NYA
DIA CIPTAKAN KAU S'TURUT GAMBAR-NYA
SUNGGUH BERHARGA HIDUP-MU BAGI DIA
DIA BERIKAN KASIH-NYA PADA KITA
DIA T'LAH RELAKAN SEGALA-GALANYA
DIA DISALIB 'TUK TEBUS DOSA KITA
KAR'NA HIDUPMU SANGATLAH BERHARGA
REFF:
BULUH YANG TERKULAI TAKKAN DIPATAHKAN-NYA
DIA 'KAN JADIKAN INDAH SUNGGUH LEBIH BERHARGA
SUMBU YANG T'LAH PUDAR TAKKAN DIPADAMKAN-NYA
DIA 'KAN JADIKAN TERANG UNTUK KEMULIAAN-NYA

Doa Damai untuk Papua

Doa Damai untuk Papua


damailah kau di sana
saudaraku.....
harta tak selamanya ada
jangan kau ragu-ragu
tuhan selalu bersamamu
                            
                       harta tak sebanding dengan nyawa                       
                        jadilah jiwa yang bijaksana
                       jangan kau tukar dengan panah
                       tak ada harga tuk ganti nyawa
                       peluk hangatlah saudaraku