Selasa, 29 Mei 2012

Pujian Penyembahan Surgawi Dalam Kitab Wahyu

I. MODEL PUJIAN DAN PENYEMBAHAN
Wahyu (“apokalupsis” = penyingkapan selubung penutup) adalah buku terakhir dalam Kitab Suci (Alkitab) yang mengungkapkan banyak hal yang segera jadi pada akhir zaman.
Dalam Kitab Wahyu kita dapat memperoleh informasi tentang model sempurna dari pujian dan penyembahan yang Alkitabiah, yang surgawi, yang dikehendaki oleh Tuhan bagi gereja-Nya.
Buku Wahyu merupakan pengungkapan dari rencana Allah yang akhbar, megah dan mulia di akhir zaman, yang harus diketahui oleh hamba-hamba Tuhan, dan menjadi berkat bagi semua yang mendengar, membaca dan menurutinya (Wahyu 1:1-3).
II. 7 PERISTIWA PUJIAN & PENYEMBAHAN DALAM WAHYU
Terdapat 7 peristiwa signifikan dalam Kitab Wahyu di mana pujian dan penyembahan memegang peranan dominan; yaitu sebagai berikut:
1. Pujian & Penyembahan 4 mahluk dan 24 tua-tua di sekeliling tahta Allah. Pujian & Penyembahan untuk Anak Domba yang membuka 7 Meterai. Melibatkan 4 mahluk, 24 tua-tua dengan kecapi serta 10.000 X 10.000 dan 10.000.000 X 10.000.000 malaikat. (Wahyu 4 – 5).
2. Pujian & Penyembahan kumpulan besar manusia yang lulus dari kesusahan besar, yaitu mereka yang mati sahid dalam masa tribulasi 3½ tahun. Tak terhitung banyaknya bersama 4 mahluk dan 24 tua-tua. (Wahyu 7:9-15, 15:2-4).
3. Pujian & Penyembahan ketika Sangkakala ke-7 ditiup oleh penghuni sorga dan 24 tua-tua. (Wahyu 11:15-17).
4. Pujian & Penyembahan 144.000 orang merupakan inti dari mempelai Kristus. Suaranya seperti permainan kecapi. (Wahyu 14:1-4).
5. Pujian kemenangan di Sorga, ketika Iblis dilempar ke bumi. (Wahyu 12:10-12).
6. Pujian dan Penyembahan sesudah Babel Pelacur Besar binasa. (Wahyu 19:1-5).
7. Pujian sukacita dan sorak-sorai ketika Resepsi perkawinan Anak Domba. (Wahyu 19:6-9).
III. ANAK DOMBA DI TAHTA ALLAH, SENTRAL PUJIAN & PENYEMBAHAN
Wahyu menguraikan bahwa Tahta Allah adalah pusat sorga.
Perhatikan kata-kata “sekeliling takhta” (Wahyu 4:3). Lalu perhatikan Wahyu 5:6; “…di tengah – tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih…….”. (terjemahan NIV : “standing in the center of the throne, encircled by the form living creatures and the elders…..”.
Di mana ada pujian dan penyembahan di situ tegak tahta Allah. (Mazmur 22:4, bersemayam – “enthroned”). Anak Domba Yesus Kristus adalah pusat atau sentral pujian dan penyembahan. Tuhan Yesus adalah pusat ibadah surgawi.
IV. PERANAN KEPEMIMPINAN JEMAAT
24 tua-tua sekeliling tahta Allah adalah pemimpin umat Tuhan di dunia. Mereka memegang kecapi dan kemenyan. Para pemimpin gereja harus pertama-tama seorang pemuji, penyembah dan pendoa. Seorang gembala sidang atau seorang penginjil atau seorang pengajar harus berperan dalam pujian & penyembahan serta doa. Kemudian berkhotbah, mengajar, mengarahkan, dll. Apalagi seorang rasul dan nabi, dasar kepemimpinan gereja, (Efesus 2:20), ia harus menjadi contoh untuk membawa jemaat dalam pujian dan penyembahan. Para pemimpin gereja harus memiliki kepemimpinan apostolik dan profetik.
V. JADILAH KEHENDAKMU DI BUMI SEPERTI DI SORGA
Matius 6:10 – “datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”.
Inilah doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-muridnya. Jadi, Yesus yang mahakuasa, yang mahatahu, yang mahahadir, yang menjadi Raja di atas takhta, yang menjadi pusat ibadah di sorga, harus juga yang mahakuasa, mahatahu, mahahadir dan yang memerintah di gereja serta menjadi pusat penyembahan di bumi ini.
Gereja berada di bumi harus mengimplementasikan kehendak Tuhan ini.
VI. DAUD, PERINTIS PUJIAN & PENYEMBAHAN DENGAN MUSIK
Daud adalah seorang yang melakukan kehendak Allah pada zamannya. (KPR 13:22, 36).
Kehendak Allah di sorga dipraktekkan secara nyata dan berani di bumi oleh Daud, tanpa menghiraukan reputasinya sebagai raja Israel. Ia menyanyi, bermain kecapi, bersoraksorai, mengangkat tangan, bertepuk tangan, menari-nari, melompat, melagukan nyanyian baru, bermazmur, dll.
Ia mendirikan tabernakel dengan substansi Ibadah tabernakel Musa, namun dikembangkan dengan pujian dan penyembahan. Sehingga Tabernakel Daud hanya berisi Tabut Allah dan nyanyian syukur dan puji-pujian diiringi permainan musik.
Ia mempelopori paduan suara dan orkestra. (I Tawarikh 23:5).
Ia mempelopori nyanyian profetik. (I Tawarikh 25:1-3).
Ia mengharuskan para pemain musik adalah orang-orang ahli, yang dilatih. (I Tawarikh 25:7).
Ia menggunakan semua jenis instrumen musik. (Mazmur 150).
Putranya Salomo mengimplementasikan ajaran ayahnya untuk kebaktian di Rumah Allah di Yerusalem.
Pujian & Penyembahan diiringi musik mengundang kemuliaan Tuhan. (II Tawarikh 5:12-14).
VII. PUJIAN PENYEMBAHAN UNTUK PERTUMBUHAN JEMAAT
Pujian dan penyembahan harus merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan rohani gereja. Efesus 5:18-20 dan Kolose 3:16-17 merupakan referensi yang cukup kuat tentang menyanyikan mazmur, kidung pujian dan nyanyian rohani.
“Speak to one another with psalms, hymns, and spiritual songs. Sing and make music in your heart to the Lord”. (Efesus 5:19 NIV).
Tuhan sedang memulihkan segala sesuatu dalam gereja, termasuk pujian dan penyembahan.
Tingkatkan pujian dan penyembahan dalam sidang jemaat kita, sebab pujian dan penyembahan sangat penting dalam pertumbuhan jemaat.
Gereja yang bertumbuh harus memiliki 3 pelayanan utama : gerakan doa, pujian dan penyembahan, persekutuan interaktif sesama anggota, serta pekabaran Injil.

Kata kunci untuk artikel ini:

tahta allah, pujian penyembahan sorgawi dalam wahyu- james ministry, pujian dan penyembahan bagi yesus, mengangkat tangan melompat bertepuk tangan dalam di ibadah dalam ayat alkitab, apa arti nyanyian kemenangan wahyu 12:10-12, pujian penyembahan surgawi dalam wahyu james ministry, peranan seorang gembala sidang terhadap musik gereja, pengajaran :jadilah kehendakMU dibumi dan disorga, kidung pujian penyembahan, khotbah tentang kitab wahyu dan tabernakel musa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar